Saya Jarliani Rohmah , kelompok 7 Teori Sistem..
Kebetulan saya belum memaparkan hasil diskusi kelompok, berikut adalah resume perkuliahannya saja.
Pertemuan Pertama
Kebetulan saya belum memaparkan hasil diskusi kelompok, berikut adalah resume perkuliahannya saja.
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada mata kuliah Teori Sistem yaitu pada hari Kamis, 5 Februari 2105. Pada tanggal 5 Februari 2014, berhubung Prof. Dr. Mukhneri Muktar, M.Pd berhalangan hadir, lalu digantikan oleh Bpk Dede Hamdani, M.Pd, beliau memulai perkuliahan dengan perkenalan, penjelasan silabi, pengantar kuliah membicarakan Teori Sistem, dan tatacara sistem penilaian perkuliahan selama satu semester. Seusai menjelaskannya, beliau membagi beberapa kelompok diskusi untuk mengupas satu per satu materi yang tertera di silabus.
Pertemuan Kedua
Kamis, 12 Februari 2015 Dosen memberikan materi Teori Sistem yang terdapat didalamnya ada beberapa sub bab yaitu Komponen sistem, Karakteristik Sistem, Tujuan sistem, Bentuk-bentuk sistem, dan Model-model sistem.
- Komponen Sistem
Apakah sistem itu? , sistem adalah sebuah himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan mempunyai fungsi untuk mencapai suatu tujuan bersama. Istilah sistem dipergunakan untuk menunjukkan suatu himpunan bagian yang saling berkaitan, keseluruhan organ-organ tubuh tertentu, sehimpun ide-ide, prinsip dan sebagainya.
Secara garis besar istilah sistem mengandung dua makna, sebagai suatu wujud benda, dan sebagai metode.
- Menunjuk pada suatu benda (abstrak atau kongkrit). Contoh : mobil, jam tangan, manusia, alam semesta.
- Menunjuk pada suatu metode, cara untuk mencapai sesuatu. Contoh : sistem control, sistem belajar yang efektif.
Dalam melihat definisi sistem, para ahli administrasi dan manajemen mengemukakan pendapat mereka masing-masingn tentang definisi atau pengertian sistem.
- Gordon B. Davis (1984) mengartikan sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
- Raymond Mcleod (2001) yang menyatakan bahwa sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.
- Awad (1979) bahwa sistem merupakan hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur.
Pendekatan Procedur menyatakan bahwa sistem adalah jaringan kerja dari procedur-procedur yang saling berhubungan.2. Karakteristik Sistem
- Bersifat Terbuka. Suatu sistem dikatakan terbuka jika saling beriteraksi dengan lingkungannya. Adanya hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk satu kesatuan. Dan sebaliknya, dikatakan tertutup jika menutup diri dari pengaruh apapun didalam lingkungannya.
- Terdiri dari dua sub sistem atau lebih, yaitu sub sistem yang setiap sub sistemnya terdiri lagi dari sub sistem yang lebih kecil.
- Diantara sub sistem saling ketergantungan. Satu sub sistem memerlukan masukan yang diperoleh dari orang lain dengan kata lain, keluaran satu sub sistem diperlukan sebagai masukan bagi sub yang lain.
- Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan. diri dengan lingkungannya. Kegiatan ini diperlukan karena adanya sistem umpan balik (feedback).
- Mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri. Suatu sistem dapat mencapai tujuan apabila ia mampu mengatur dirinya sendiri.
- Mempunyai tujuan dan sasaran. Hasil akhir dari suatu sistem adalah mencapai tujuan yang ingin dicapai.
3. Secara umum tujuan sistem itu adalah menciptakan atau mencapai sesuatu yang mempunyai nilai guna dan hasil guna untuk kepentingan individu, kelompok,dan organisasi.
4. Model Sistem
- Terbuka.
Sistem yang memungkinan masukan dari komponen-komponen yang ada diluar sistem, - Tertutup
Sistem yang tidak ada hubungan dengan lingkungan. - Skematik
Bagan dua dimensi yang melukiskan keterkaitan unsur-unsur dalam sistem yang terdiri dari bentuk kotak-kotak empat persegi panjang yang dihubungkan dengan garis secara horizontal baik berupa arus informasi maupun arus balikan. - Statistik
Pola sistem yang dirancang untuik menggambarkan suatu pasang hubungan saja dalam sebuah sistem. - Arus
Penggambaran sistem yang tertuju pada arus barang, energi, maupun informasi yang terikat pada unsur-unsur sistem dan sekaligus menggambarkan terjadinya urutan peristiwa. - Dinamik
Menggambarkan sistem yang terdiri masukan, proses, program dan keluaran dengan cara mengatur, mengarahkan, dan berperilaku sesuai dengan sistemnya sendiri untuk mencapai tujuan. - Model sistem alternatif
Penggambaran sistem dalam bentuk kegiatan dan situasi dengan data, atau meramalkan dan dapat juga dalam bentuk memberikan jawaban yang terbaik dalam memecahkan suatu masalah. - Struktur
Menggambarkan kegiatan dengan karakteristik fisik benda dan menggunakan lambang-lambang tertentu.
Pertemuan Ketiga
26 Februari 2015, kelompok 1 memaparkan hasil diskusi mereka yang mengupas materi yaitu Pendekatan Sistem, dengan sub bab jaringan kerja, dan PERT (kegunaan PERT, Model-model PERT).
Pendekatan Sistem adalah pendekatan yang berlandaskan pada cara berfikir logis dan sistematis dalam memecahkan masalah organisasi. Pendekatan sistem dapat digunakan dalam berbagai kegiatan organisasi baik dalam informasi, pendesainan pekerjaan, pengambilan keputusan, manajemen, maupun dalam penanganan proyek-proyek dan lain sebagainya. Kegiatan organisasi sebagai suatu sistem terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai keahlian masing-masing, sehingga nantinya apabila diuraikan lagi akan menjadi unit yang terkecil hal inilah dapat menggunakan jaringan kerja.
- Jaringan Kerja
Suatu pemikiran yang logis, digambarkan dengan suatu jaringan yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan memungkinkan pengolahan secara analitis. Jaringan kerja memungkinkan suatu perencanaan yang efektif dari suatu rangakaian yang interaktivitas. Keuntungan dari penggunaan jaringan kerja adalah:
a. Dapat merencanakan suatu proyek secara keseluruhan.
b. Penjadwalan pekerjaan dalam urutan yang praktis dan efisien.
c. Memudahkan pimpinan dalam mengarahkan dan menempatkan para pekerja pada bidang
dan tanggungjawab masing-masing. - PERT
Salah satu prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan jaringan kerja untuk mengatasi permasalahan pengelolaan suatu proyek adalah PERT (Programme Evaluation and Review Technique). Metode PERT adalah satu pengelolaan yang merupakan alat bagi seseorang pimpinan untuk dapat menghasilkan suatu perencanaan yang baik. Ada dua elemen dasar dalam PERT, yakni kegiatan dan peristiwa.
Kegiatan : waktu, tenaga, dana, dan sumber lainnya.(biasanya aktivitas disimbolkan dengan panah)
Peristiwa : saat permulaan atau akhir dari suatu tugas. (peristiwa dinyatakan lingkaran atau persegi panjang)
Pertemuan Keempat
05.03.2015 Kelompok 2 menjelaskan mengenai Pendekatan Sistem yang Akan Datang.
A. Meramalkan Masa yang Akan Datang
- Pendekatan sistem menyediakan sesuatu kerangka untuk menganalisis tugas manajemen pada organisasi yang kompleks, yang akan membantu pencapaian efektifitas dan efisiensi dalam organisasi. Banyak contoh implikasi pendekatan sistem, seperti sistemperindustrian, sistem produksi, manajemen priogram, sistem pemprosesan data. Dimasa yang akan datang semua aplikasi pendekatan sistem yang akan mempunyai pengaruh besar terhadap organisasi.
B. Peninjauan Ulang Terhadap Pendekatan Sistem
- Analisis sistem adalah suatu metode atau teknik yang digunakan dalam pemecahan masalah atau pengambilan keputuan. Analisis sistem biasanya diarahkan kepada masalah-masalah opersional organisasi dengan suatu pandangan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan penggunaan sumber daya yang efisien.
C. Aplikasi pada Organisasi yang Berbeda
- Pendekatan sistem akan semakin banyak digunakan untuk semua jenis model organisasi. Pendekatan sistem menyediakan cara terbaik menghadapi masalah organisasi dan manajerial yang kompleks. Pendekatan sistem tidak membatasi kita untuk berfikir tentang organisasi sebagai struktur yang benar-benar bersifat mekanistis dan birokratis, akan tetapi kita dapat menganggapnya sebagai sistem pemecahan masalah yang bersifat terbuka.
D. Pendekatan Sistem dalam Hubungan dengan Organisasi
- Kita telah mengetahui bahwa pendekatan sistem menekankan pada aplikasi organisasi secara perseorangan. Kita telah juga menganjurkan untuk menangani hubungan-hubungan antar organisasi khususnya, diskusi mengenai sistem distribusi dan sistem perencanaan anggaran organisasi.
E. Penekatan Sistem dan Hubungannya dengan Lingkungan
- Pendekatan sistem yang terbuka memberikan suatu model yang lebih cocok untuk melihat hubungan lingkungan dengan organisasi. DeGreene (1971) mengemukakan beberapa tahap yang dapat diikuti dalam pendekatan sistem melihat hubungannya dengan lingkungan sosial, dianataranya adalah sebagai berikut:
- Mengenali masalah-masalah yang dapat dipecahkan dengan pendekatan sistem.
- Menentukan sub sistem, hubungan timbal balik dan mendapatkan informasi mengenai input, output, misi, hambatan dan lain-lain.
- Menentukan program-program khusus.
F. Peran Manajer
- Manajer harus dapat menangani perubahan yang dinamis dan melakukan koordinasi pada sistem secara keseluruhan.
- Manajer harus mampu menggunakan sistem manajerial yang flexibel.
- Manajer harus mempunyai pandangan situasional terhadap manajemen.
- Pertemuan Kelima
12.03.2015 Kelompok 3 memaparkan hasil diskusi mereka yang berjudul Pendekatan Sistem sebagai Proses Manajemen Pendidikan
A. Sistem Perencanaan
Sistem perencanaan adalah himpunan atau kumpulann tindakan yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya adalah memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanejerial. Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri.
B. Analisis Sistem dalam Organisasi.
Analisis sistem merupakan proses "sistem memilih" untuk pemecahan masalah bisnis dan industri. Sistem organisasi berorientasi kepada sistem-sistem berkenaan dengan sistem-sistem mekanisme serta manusia dan mesin. Pendekatan sistem untuk manajemen pendidikan adalah memungkinkan fokus yang berkesinambungan pada tujuan-tujuan dan sasaran sebagaimana sedang dipertimbangankan terhadap seluruh fungsi-sungsi manajemen.
C. Tugas dan Tanggung Jawab Manajer
Tugas dan tanggung jawab dari setiap manajer di suatu organisasi pada umumnya terbagi atas tingkatan manajemen, yaitu:
- Manajemen Tingkat Atas (Top Management)
- Bekerja untuk mengonsep dan mewujudkan visi dan misi perusahaan.
- Mengedepankan pekerjaan dengan format keputusan bersifat umum.
- Merancang strategi perusahaan secara keseluruhan. - Manajemen Tingkat Menengah (Middle Managenent)
- Menjembatani informasiyang berhubungan antara top dan lower management.
- Mengedepankan konsep efektivitas dalam melaksanakan pekerjaan.
- Mengkoordinir unit-unit yang ada di lower management. - Manajemen Tingkat Bawah (Lower Management)
- Mengerjakan seluruh pekerjaan yang ditugaskan oleh pihak middle management hingga beres.
- Mengedepankan konsep efisiensi dalam bekerja.
- Kebutuhan dan pengolahan informasi bersifat maksimal.
- Melayani unit-unit yang paling bawah.
D. Model Sistem Sibernetika
Konsep ini bagian yang sangat penting dari komunikasi dan control yang dikenal dengan pengaruh arus balik yang dimotori dan dimodifikasi untuk mengubah penyelesaian sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sibernetika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kelakuan sistem-sistem dinamis yang dikendalikan melalui pengalihan keterangan-keterangan .
Sibernetika memiliki dua bentuk sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup adalah tiap komponen bisa didefinisikan dan didokumentasikan secara lengkap. Sistem terbuka adalah sistem yang menerima material dan substansi dari lingkungannya dan bisa melengkapi material atau substansi untuk lingkungannya.
Pertemuan Keenam
19.03.2015 Kelompok 4 " Analisis Sistem"
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perhatian. Alasannya digunakan analisis sistem adalah sebagai alat untuk memecahkan masalah organisasi yang berhubungan dengan penetapan waktu, peramalan, control persediaan yang perlu diperbaiki.
A. Analisis Misi
Analisis misi adalah suatu proses yang didasarkan pada perencanaan yang dapat dilakukan untuk melihat jauh ke depan, mengantisipasi berbagai kejadian, mempersiapkan berbagai peluang, menyusun peta kegiatan secara beurutan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Misi yang objektif dalam pembuatan keputusan berhubungan dengan spesifikasi yang disediakan dalam sistem perencanaan.
B. Analisis Fungsi
Analisis fungsi adalah proses untuk menentukan kebutuhan dari sub fungsi untuk menjelaskan setiap elemen pada wajah misi. Yaitu sebagai proses pemecahan suatu dalam beberapa bagian komponen untuk diidentifikasi guna mengetahui kontribusi masing-msing koponen dalam mencapai suatu tujuan.
C. Analisis Tugas
Analisis tugas adalah akhir dari analisis yang akan dilakukan. Dalam analisis sistem ini berbeda dari misi dan analisis fungsi hanya dapat dilakukan pada posisi yang sederajat dan tidak sejenis.
D. Analisis Metode
Analisis metode diperlukan setelah analisis misi, analisis fungsi dan analisis tugas yang lengkap atau dapat dilaksanakan secara paralels dengan masing-masingnya, sebagai analisis kemajuan dari kebutuhan tambahan.
E. Menentukan Ruang Lingkup Analisis Sistem
Dalam melakukan analisis sistem diperlakukan bermacam-macam informasi yang berasal dari bagian yang ada dalam organisasi. Menurut Winardi (1988) ada empat macam cara pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi, di antaranya adalah sebagai berikut:1. Pendekatan hirarkis dengan prosesing data yang bersift sentralisasi2. Pendekatan hirarkis dengan prosesing data yang bersifat desentralisasi.3. Pendekatan sistem dengan suatu sistem informasi yang terintegrasi.4. Pendekatan sistem dengan sebuah sistem informasi yang distribusi.
Pertemuan Ketujuh
26.03.2015, kelompok 5 membahas " Sistem Desain Kerja"
Konsep desain kerja (job design) dan mendesain kembali pekerjaan (job redesign) erjaan yann langsung terhadap kehidupan kerja para pegawai. Desain pekerjaan dilakukan untuk meningkatkan kepuasaan kerja yang berhubungan dengan produktifitas kerja dan membentuk pekerjaan yang lengksp, agar mencapai efektifitas dan efisiensi kerja.
A. Desain Pekerjaan
Menurut Handoko, desain pekerjaan ialah proses penentuan tugas-tugas yang dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk mengatur pengawasan-pengawasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi dan keprilakuan. Keberhasilan mendesain pekerjaan dalam suatu organisasi, banyak sedikitnya dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam organiassi, maupun dari luar organisasi itu sendiri.
Desain pekerjaan mutlak dimliki oleh setiap perusahaan karena dalam mendesain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan adar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas.
B. Mendesain Kembali Pekerjaan (job redesign)
Menurut Robbins, mendesain kembali pekerjaan (job redesign) merupakan kegiatan untuk merancang kembali pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan perubahan. Mendesain pekerjaan merupakan kegiatan merancang atau menyusun kermbali rencana-rencana yang telah dibuat tentang tugas-tugas dari pekerjaan para pegawai sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu.
Luthans mengemukakan bahwa untuk mendesain kembali pekerjaan dapat digunakan berbagai cara, antara lain:
1. Memvariasikan keterampilan
2. Mengindentifikasi Tugas
3. Mensignifikan tugas-tugas
C. Pendekatan dan Teknik Desain Kerja (job design)
Pendekatan yang dapat digunakan oleh para pimpinan untuk mendesain pekerjaan dan mendesain kembali pekerjaan baik berupa tugas-tugas kelompok maupun individu. Pendekatan tersebut diantaranya adalah:
- Setiap pekerjaan diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang berlainan yang selalu dimluai dari awal dan selalu diakhiri dengan baik
- Diusahakan bagaimana para pekerja dapat menganalisa penampilan kerja, maoun gerak gerik mereka dalam bekerja.
- Memeriksa beberapa alternative atau cara yang efiesien untuk mengerjakan tugas.
- Melatih para pekerja untuk dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.
D. Teknik-teknik Desain Kerja
- Rotasi Kerja (job rotation)
Robbins mengemukakan rotasi kerja adalah variasi horizontal atau perpindahan pekerjaan secara horizontal. Perpindahan pekerjaan secara horizontal dapat diterapkan pada hal-hal yang mendasar yang dirancang, yakni dengan program latihan dimana para pegawai memerlukan waktu lebih kurang tiga bulan dalam suatu aktivitas, kemudian baru dilanjutkan dengan pekerjaan lain. - Perluasan Kerja (job enlarge)
Stoner menjelaskan bahwa perluasan pekerjaan dapat menanggulangi ketidakpuasan pegawai dalam bekerja, dengan cara meningkatkan bidang pekejaannya,dimana pekerjaan dikombinasikan sesuai dengan fungsi horizontal dari suatu unit organiisasi. - Pengayaan Kerja (job enrichment)
Pengayaan pekerjaan berusaha untuk menghilangkan ketidakpuasaan kerja dengan meningkatkan kedalaman pekerjaan. Dalam pengayaan kerja kegiatan-kegiatan kerja dari suatu bidang vertikal dari suatu unit organisasi dikombinasikan dalam suatu bentuk pekerjaan, sehingga pegawai dapat merasakan adanya otonomi pada pelaksanaan pekerjaan yang lebih besar.